0
Dia(perempuan) menyimak serangkaian duka,dibalik gelak tawa,dan cerita konyol seorang pria di depan pintu masuk Plasa Telkom.
Menunggu hujan,yang dia ramalkan akan reda pada pkl 19.00. Padahal kala itu ba’da Maghrib,kira2 pukul 18.03. Ya.. satu jam lagi, mungkin....
Tubuh keduanya menggigil setengah basah,melawan deras. Dan merasa aman ketika keduanya bersebelahan,membuka obrolan kala itu. Sedikit demi sedikit. Entah sadar ato tidak,dia ingat benar-dia memperhatikan apa yg telah diucapkan pria itu,meski mata si perempuan terus memandangi jembatan penyeberangan dan skali2 membahas kapan hujan reda,padahal ia telah meramalkan sebelumnya.
Si perempuan bergelegar aneh,dan pria makin mabuk hingga memuntahkan smua yg ia pendam (mungkin),kemudian seperti mengucapkan mantra2,“aku ingin menjadi lebih baik!aku akan membuktikan ke semua kalau aku bisa!” meski aku punya masa lalu yg buruk.
Meskipun pria tersebut merupakan pihak eksternal,