My 1st UAS,,not as I expected! with three-quarters of regret.

Posted: Thursday, June 24, 2010 by absolutena in Labels: ,
2

23 Juni 2010,
10.00 am,
Ruang 6


Muka tegang, dan deg-deg’an ngga karuan, sumpah deh... sejujurnya gw belum siap menghadapi soal dalam bentuk apapun (kecuali neraca pemerintah.. berharap perintah soalnya nyuruh bikin neraca-belajarnya itu doang soalnya), muka gw sok2 santai, calm, nggak ada beban, dan blablabla.. yakin kalo gw pasti bisa.

HORAS! RAWE-RAWE RANTAS MALANG2 JAWA TIMUR!

Gw duduk di urutan ke 5 dari depan, nyender tembok disebelah kiri gw. Nyiapin pulpen, kalkulator, dan KTM gw yang bener2 udah gw siapin dari semalem. Pulpen buat nulis semua jawaban gw, kalkulator buat ngitung ‘itung2an’ di neraca sama jurnal entar, KTM buat syarat mengikuti UAS (karna gw emang taat aturan).

love is my enemy ??? what??!

Posted: Sunday, June 20, 2010 by absolutena in Labels:
0

saya tahu betul bagaimana rasanya dicintai. rasanya agak berbeda dengan mencintai. makanya, setiap orang butuh keduanya untuk melengkapi esensi cinta, dan bisa memaknai kata sakti tanpa definisi yang jelas itu. saya berasumsi bahwa mencintai dan dicintai dalam tulisan ini adalah dua rasa yang tulus, sejati dan tanpa pamrih. jadi, bagi mereka yang sedang bercinta dengan pamrih dan sedang tidak tulus, tolong jangan membaca dan membandingkan tulisan ini dari sisi Anda.

aneh rasanya, ketika mengetahui bahwa cinta selalu butuh dua kubu. kalo engga muncul dari kedua belah pihak, cinta disebut bertepuk sebelah tangan. ada juga yang saling mencintai, namun dengan kadar atau kedalaman yang berbeda. kubu yang satu punya cinta yang besar melebihi kubu lainnya, atau justeru yang satunya engga merasakan cinta sedalam pasangannya. tapi, apakah itu jadi masalah?


Babi Cacat gw yang mengenaskan |K.A.S.I.H.A.N|

Posted: Saturday, June 19, 2010 by absolutena in Labels:
7




K.A.S.I.H.A.N si Babi

corel X4
illegal curve, and the grim heart

The War Journalist

Posted: Friday, June 18, 2010 by absolutena in
0

From Astronautsboys‘ blog :


Early this month, Israel attacked an aid ship-Flotilla that was carrying tons of aid for Gaza. The raid killed several innocent volunteers and it has been really heartbreaking for me and surely for everyone else around the globe.


Stereoflow and I thought that we wanted to share our sympathy and pray for peace in the middle-east and the rest of the world to stop all this war!


View Original Article

Blogged with the Flock Browser

Marmut Merah Jambu Pinjaman

Posted: Thursday, June 10, 2010 by absolutena in Labels:
0



terimakasi Sdr. Titin Muftiro Jakfar yang telah bersedia meminjamkan buku barunya untuk sementara waktu.
waaw.... buku yang menyegarkan sekaligus memberikan saya banyak senyuman, bahak'an, manyuna'an dan..... kegelisah'an.


"karena luka hati, terutama ketika tidak dijahit, bisa jadi tidak akan pernah kering."

"apa yang harus kita lakukan pada kenangan yang memaksa untuk terus diingat?"

"cinta mungkin buta, tapi kadang, untuk bisa melihatnya dengan lebih jelas, kita hanya butuh kacamata yang pas"


perlu benang dan jarum yang paling kuat untuk menjahit semua luka itu. agar saya (atau anda) tidak punya lagi kenangan – kenangan yang memaksa untuk diingat! dan agar saya (atau anda) bisa menggunakan kacamata yang pas untuk melihat semuanya dengan lebih jelas.
thanks Raditya Dika
yaaa....... :)

PERASAAN SAYA TIDAK ENAK

Posted: Monday, June 7, 2010 by absolutena in
0

hmftff... benar2 tidak enak

HOMESICK

Posted: Thursday, June 3, 2010 by absolutena in Labels:
2

Aku merindukan rak2 dengan tumpukan buku di sudut kamar gelapku,
Aku merindukan coretan, dan karya-karya terbaikku di dinding kuning yang bercampur dengan cat hijau sekarang.
Aku merindukan pemandangan kosong di langit-langit kamarku. Putih. Dan cahaya terang
Sebuah almari kayu tua, karpet abu-abu, keranjang sampah biru
Aku merindukan selimut tebal berwarna merah itu, kasur empukku.
Aku merindukan ketenangan, kedamaian, dan kesejukan ketika aku berada disana.
Merindukan ketika aku membuka-tutup laci kecil, mengambil penjepit kertas disela-sela sibukku.


Merindukan setiap bacaan, suara, yang aku simak dengan baik.
Merindukan setiap sobekan kertas, coretan gambar, dan goresan ilegal dalam ruang itu.
Merindukan kertas yang tercecer di bawah meja tanpa ada beban sedikitpun untuk sesegera mungkin membereskannya.
Aku sedang merasa asing disini, merasa terpisah dengan yang lain.
Aku bosan
Aku merasa sendirian, dan aku nampak penuh beban.
Aku merindukan perasaan hangat (lagi) ketika berada disana.
Aku ingin berada di kamarku sekarang, berharap esok pagi ibu membangunkanku dengan penuh sabar.
Mengajakku sembahyang berjamaah, mengingatkanku pada rasa syukur bahwa aku masi diberi kesempatan hingga saat ini.

Aku merindukan kalian....